KH. Thohari,S.Pd.I
Senyum ternyata punya magnet yang sangat kuat dalam menarik seseorang, dan alat yang sangat sederhana untuk bagaimana mengikat seseorang, karena pada kenyataanya hal sederhana ini tidak bisa dipungkiri menjadi sarana efektif untuk mengambil hati seseorang, maka wajar kalau pepatah cina bilang ” jangan sekali buka toko kalau anda tidak bisa senyum”, ini artinya bagaimana seorang Dai pun harus memahami tentang psikologi komunikasi agar mampu dengan mudah menggait dan berinteraksi dengan masyarakat, karena hakekatnya seorang Dai itu adalah sales kebaikan.
Maka tidak aneh kalau Rosulullah saw sangat memperhatikan hal sederhana ini dengan nasehatnya “ senyummu kepada saudaramu adalah sodaqoh”, ini hakekatnya adalah, senyum merupakan salah satu senjata yang ampuh untuk bagaimana seseorang menyampaikan pesan apa yang ada dalam hatinya.
Kisah sahabat Nabi as yakni Jarir bin Abdulloh berkata” Tidaklah Rosululloh melihatku, melainkan senyum dihadapanku,” (Mutafaq ‘alaih). Betapa senyuman Nabi sangat berharga bagi Jarir, betapa dia sangat bersyukur dan suka cita karena menerima senyuman mempesona yang merasuk kelubuk hati yang paling dalam, sahabat jarir meriwayatkan dengan riang gembira, karena nabi telah memberikan senyuman khusus kepadanya, senyuman yang telah menawan jiwanya saat itu juga bahkan berpatri dalam hatinya.
Terikatnya hati Jarir dengan sosok sang Nabi sekaligus Dai ini ternyata sangat sederhati dan siapapun manusia nya punya itu tidak perlu modal mahal,tidak butuh belajar yang terlalu ribet cukup buka mulut dengan didasari hati tulus maka senyuman akan berbuahkan kebaikan yang sangat bernilai.
Kadang kita kurang peka dengan apa yang sebenarnya fitrah manusia itu butuhkan, darinya bagi seorang Dai sudah selayaknya untuk terus belajar mengambil mana yang terbaik dalam menggali potensi serta cara yang efektif dalam menggait mad’unya.
Jadi betapa berdakwah itu bukan kerja yang ribet dengan perangkat yang perfek serba mampu berdalil, karena hakekatnya dakwah itu adalah mengajak pada kebaikan dengan berbagai cara tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu dan salah satu pintu masuk itu adalah kedekaatan lewat senyuman.
Ini artinya berdakwah itu milik siapapun dan bisa dikerjakan kapanpun asal mau sehingga tidak ada kata saya ngak bisa berdakwah.